Powered by Blogger.

About us

Seafood Muaro




Jika sedang ingin menikmati seafood, Rumah Makan Seafood Muaro selalu jadi pilihan keluargaku. Semua menu yang disajikan berasal dari seafood segar. Jadi saat datang, kita bisa memilih dan ikut menimbang berapa banyak seafood yang ingin kita santap, dan tinggal request mau dimasak jadi apa?
Misal, beli cumi 1 kilogram, tinggal bilang, setengahnya digoreng tepung, setengahnya lagi dibakar. Udangnya minta di masak asam manis. Kepitingnya saos padang. Sementara ikan, bisa minta dibakar bagian badannya, dan kepala dibuat sop. Bebaaas deh mau minta dimasak model apa.
Proses memasaknya juga cepat kok, karena Rumah Makan Seafood Muaro punya pegawai yang cukup banyak & cekatan. Sambil menunggu pesanan siap, bisa pesan es kelapa muda duli deh sambil ngobrol santai bersama keluarga di saung-saung tempat makannya. Seru kan?

Jejak Sejarah dan Wisata Religi di Banten Lama




Masjid Agung Banten Lama dan Menara
Banten di masa lalu merupakan sebuah kesultanan yang cukup di perhitungkan di Nusantara. Di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa(1631-1692), banten mengalami puncak kejayaan. Selain menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di luar Samudera Pasai di Aceh, Banten di masa lalu termashur sebagai pusat perdagangan internasional dengan pelabuhan karang Antunya. 
Selain melalui literatur, bukti-bukti kejayaan Kesultanan Banten hingga kini yang masih bisa kita saksikan diantaranya adalah: pelabuhan karang antu, Masjid Agung Banten, Situs bangunan keraton Surosowan, juga benda-benda peninggalan yang tersimpan di Museum Kepurbakalaan. Untuk menyaksikan itu semua yang perlu kita lakukan adalah berkunjung ke kawasan Banten Lama, Kota Serang provinsi Banten.



Masjid Agung Banten dan Kompleks Makam Sultan Banten
Masjid Agung Banten merupakan salah satu dari sekian banyak masjid tertua di Indonesia. Keberadaan Masjid Agung Banten yang memiliki nilai sejarah ini banyak mengundang para peziarah yang Setiap harinya ramai mengunjungi Masjid Agung Banten. Para peziarah yang datang ke Masjid Agung Banten bukan hanya berasal dari banten dan Jawa Barat saja, melainkan juga dari berbagai daerah di Indonesia khususnya pulau jawa. Lokasi ini berjarak sekitar 300 meter dari tempat parkir atau angkutan umum berhenti. Sebelum masuk ke lokasi Ziarah dari luar kita akan melihat Masjid Agung Banten dan menara Banten Lama. Setelah memasuki pintu gerbang yang bertuliskan pintu masuk ziarah pertama selanjutnya kita akan berada di kompleks masjid Agung dan kompleks Makam Sultan-sultan Banten dan keluarganya.



Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama. Memiliki luas bangunan 778m2 dengan luas tanah 10.000 m2. Tidak perlu merogoh kocek dalam untuk bisa masuk ke museum ini karena harga tiket hanya Rp 1.000/orang.
Sebelum masuk ke dalam museum kita bisa melihat-lihat koleksi benda-benda sejarah yang berada di luar museum. Bendar-benda tersebut adalah Meriam Ki Amuk, alat penggilingan tebu di masa lalu, dan relief hiasan bekas reruntuhan gerbang keraton Surosowan. 



Meriam Ki Amuk
Selanjutnya di dalam museum ini kita dapat melihat koleksi museum antara lain: berbagai macam senjata, aneka perabotan rumah tangga, perhiasan, alat pertanian, berbagai jenis uang yang pernah digunakan ketika zaman kesultanan banten sampai dengan zaman pra kemerdekaan. Di museum ini juga kita dapat melihat maket pusat wisata budaya Taman Purbakala Banten Lama. 









Puas melihat-lihat koleksi Museum, yang tak boleh dilewatkan adalah mengunjungi bekas reuntuhan Keraton Surosowan. Dari beberapa sumber diperoleh informasi bahwa keraton seluas 3,5 hektar ini dibangun pada tahun 1552, dan dahulu merupakan tempat tinggal para sultan Banten. Pada tahun 1680 Keraton ini dihancurkan oleh belanda saat kesultanan Banten di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa berperang melawan penjajah Belanda. Meskipun keraton ini sempat diperbaiki, namun akhirnya dihancurkan kembali pada tahun 1813 ketika Sultan Rafiudin, yang merupakan Sultan terakhir Kesultanan Banten tetap menolak untuk tunduk pada kekuasaan belanda. Saya membayangkan bahwa dulunya pasti keraton ini sangat megah. Kini, berada di lokasi ini kita masih bisa menyaksikan diantaranya bekas gerbang keraton, bekas pemandian keluarga keraton, bekas ruang-ruang lain di dalam keraton. 









  Sayangnya situs yang menyimpan sejarah ini tidak terawat. Sebagai contoh Air kolam bekas pemandian hijau berlumut, disertai sampah dan seperti botol plastik di dalamnya

Objek Wisata Alami dan Buatan

Gunung Batu Lawang
Gunung yang berada di wilayah Gerem – Merak, anda dapat melihat objek wisata berupa hamparan pegunungan granit yang memiliki bermacam-macam bentuk bebatuan sehingga membentuk semacam pintu selamat datang. Selain itu anda akan melihat hamparan pesisir barat Kota Cilegon dari Gunung Batu Lawang.

Gunung Batur
Gunung Batur terletak dikawasan kecamatan Pulomerak, dapat ditempuh sekitar 10 menit dari pusat Kota Cilegon dengan jarak ± 8 km. Adalah suatu daerah tujuan wisata Agro, yang berorentasi pada wisata minat khusus, seperti : Hiking, Camping Area, Study Flora dan Fauna, Jogging, Layang gantung atau gantole

Pulau Merak Besar dan Merak Kecil
Pulau Merak Besar terletak tepat (± 500 M) didepan pelabuhan penyebrangan Merak – Bakauheni (ASDP), dengan luas areal sekitar 20 Ha. Dipulau ini terdapat Flora ( Aneka tumbuhan dan pepohonan ) dan Fauna (Kera, Ular, dan aneka Kerang ), alamnya masih asri dan tidak berpenghuni, terdapat pula bebatuan dan koral situs Tsunami Gunung Krakatau tahun 1883. Sedangkan Pulau Merak Kecil terletak ± 1 Km disebelah daya pelabuhan Merak dan dapat ditempuh ± 10 menit dengan menggunakan perahu motor. Pulau ini memiliki luas areal 4,62 Ha dan merupakan gugusan dari Pulau merak besar. Selain sebagai destinasi wisata di Kota Cilegon gugusan pulau ini juga menjadi gugus penghalang ombak laut yang melindungi Pelabuhan Merak dari terjangan ombak selat sunda.

Pantai Kelapa Tujuh
Pantai kelapa tujug terletak di Merak, kota Cilegon Banten 9 Km dari pintu Tol Jakarta – Merak, kearah utara pelabuhan penyeberangan Merak. Pantai ini menawarkan pesona pantai pesisir yang landai dengan pedagang kaki lima di sekitar pantai selain itu pantai ini menawarkan kerindangan yang khas karena tepat berada di balik lereng gunung Batur.

Pantai Pulorida
Objek wisata yang satu ini terletak di kota Cilegon, Provinsi Banten sekitar 4 km dari Pelabuhan Merak.

Pantai Anyer
Objek wisata pantai anyer sebenarnya masuk ke dalam wilayah Kabupaten Serang tetapi mengingat aksesbilitasnya yang lebih dekat dengan Kota Cilegon, pantai ini sering di masukkan sebagai objek destinasi wisata yang ditawarkan saat mengunjungi Kota Cilegon.
[http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cilegon]

Mercusuar Anyer
Anyer merupakan objek wisata yang terletak di desa Cikoneng kabupaten serang provinsi Banten, terkenal karena ke indahan pantainya yang sangat mempesona. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang datang pada setiap akhir pekan untuk menginap di resort, hotel atau penginapan yang tersebar di sekitar pantai.
Selain pantai, Anyer juga memiliki bangunan yang menjadi ikon sangat bersejarah yakni Mercusuar Anyer.
Mercusuar Anyer dapat dijangkau dengan mudah, jika dari arah jakarta keluar di Exit Tol Cilegon Barat Krakatau Steel dan dilanjutkan menyusuri kota cilegon menuju arah Anyer melintasi kawasan pabrik kimia dan pasar Anyer. Dari kota Cilegon hanya berjarak lebih kurang 30 Menit.
Mercusuar Anyer didirikan pada tahun 1885 di era kepemimpinan Raja Belanda Willem III. Tinggi menjulang 75,5 Meter, Mercusuar anyer memiliki 18 lantai dengan jendela dan  tangga melingkar yang menghubungi setiap lantainya. Di puncak Mercusuar terdapat lampu suar berpenutup setengah lingkaran yang dapat berputar 360 derajat dengan kondisi yang sudah tak berfungsi lagi.
Menurut sejarahnya, Mercusuar Anyer yang berdiri sekarang merupakan Mercusuar pengganti yang sebelumnya porak poranda pada peristiwa meletusnya Gunung Krakatau di tahun 1883. Sisa dari Mercusuar lama hanya berupa pondasi Batu bata merah di pinggir pantai tak jauh dari Mercusuar yang ada sekarang.
Mercusuar Anyer juga merupakan Penanda Nol Kilometer yang merupakan Titik nol kilometer jalan pos Anyer (Banten)-Panarukan (Jawa Timur ). Di bangun  atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Deandels dengan panjang kurang lebih 1000 km dan merenggut banyak korban dalam proses pembanunannya karena dipekerjakan secara paksa (rodi).
Mercusuar Anyer adalah saksi bisu di era kolonial yang banyak menyengsarakan rakyat banten anyer khususnya.
Terlepas dari kelamnya sejarah Mercusuar Anyer, semoga dapat menjadi pelajaran bagi generasi sekarang dan yang akan datang sehingga Mercusuar Anyer dapat dilestarikan dan menjadi Objek wisata sejarah Banten yang dapat menjadi ikon Anyer selain pantainya. [http://umahbadak.blogspot.com/2012/10/mercusuar-anyer.html]



Makam Syekh Djamaluddin
Syekh Djamaluddin adalah tokoh abad ke 19 yang diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai orang yang membuat Pelabuhan Merak selama pada peristiwa tsunami Karakatau yang melanda Banten seabad yang lalu. Suasana yang nyaman di pondok sekitar Syekh Djamaluddin di area Pelabuhan Merak banyak dikunjungi para peziarah. Makam ini berada diatas bukit yang lokasinya berada tak jauh dari dermaga III Pelabuhan Merak. Setiap malam Juma’t pengajian digelar dipondok yang berada hanya beberapa meter dari makam tersebut. Mereka yang mengikuti pengajian ini tak hanya warga Cilegon saja beberapa diantaranya dari banyak masyarakat diluar Banten . Syekh Djamaluddin adalah tokoh ulama besar ke 14 yang memiliki wawasan keagamaan dan ilmu Pemerintahan yang tinggi. Syekh Djamaluddin adalah cucu dari Syekh Maulana Malik Isroil, salah satau Dewan Wali Empat yang terbentuk Wali Songo. Dalam zamanya Syekh Djamaluddin banyak berjasa dalam melawan penjajahan Portugis khusunya diperairan Selat Sunda. “ Namanya sangat terkenal hingga Malaysia dan Singapura beliau dikenal sebagai Syekh Putih karena konon selalu mengenakan jubah putih” kata pimpinan Yayasan Syekh Djamaludin Banten Ahmad Sudrajat.
Makam Syekh Jamaluddin adalah salah satu makam yang dijadikan wisata religi ini banyak mendapatkan dukungan dan bantuan baik moril ataupun materil dari berbagai pihak yang diantaranya dari Pemerintah Cilegon dan para Perusahaan yang berada disekitar Merak. Selain itu keberdaan Makam Syekh Jamaludin yang banyak dikunjungi baik dari para peziarah dalam kota maupun luar Kota dapat merauk rejeki para pedagang stempat baik pedagang makanan maupun souvenir.
Setiap kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi Besar Muhamad SAW di Pondok Makam Syekh Jamaludin mengadakan berdzikir bersama guna melestarikan budaya positif, ribuan masyarakat berbondong bondong baik undangan para alim ulama, tokoh masyarakat bahkan Walikota Cilegon turut pula menghadidiri undangan tersebut. Ikut serta puluhan polisi dan tim pengamanan berjaga jaga diarea gerbang masuk makam Jamaluddin. Acara ini digelar adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap pelestarian tradisi masyarakat. Kepedulian terhadap pelestarian tradisi ini keturunan Syekh Jamaluddin sejak setahun lalu telah membentuk Yayasan Bani Satim berharap dengan rangkaian acara keagamaan dan istigosah ditempat ziarah tersebut para peserta dan warga Cilegon mendapatkan berkah. “ Alhamdulillah Kota Cilegon sepi dari bencana alam, ini berkat karomah dari para Wali yang soleh. Dan disini kita mengingat kembali para jasanya dan berusaha meneladaninya” kata Nasrullah.
Sejenak menengok sejarah Maulan Malik Israel bersama anggota dewan Wali Songo menyebarkan Islam hingga akhir hayatnya. Konon beliau dikuburkan disebuah bukit kecil ditepi teluk Banten, Bojonegara, kabupaten serang, Utara Kota Cilegon. Tampaknya bukit itu dipilih pertama kali oleh Maulana Malik Israel sebagai ulama yang lebih tua dari syekh Soleh bin Abdurahman seoarng penyebar Islam yang hidup pada masa Maulana Hasanudin. Bukit itu berada pada lokasi yang memilki titik pandang yang cukup indah kearah barat sehingga dapat menjadi proyeksi tafakur pada saat menyepi. Masyarakat menyebut bukit iti digunung santri. Konon daearh tersebut tempat santri belajar kepada guru ulama tersebut. Pada masa selanjutnya daerah itu disebut dengan nama Kampung Beji, sebuah kampong yang kemudian menjadi basis pergerakan perlawanan masyarakat Banten terhadap Hindia Belanda pada akhir abad ke 19 hingga masa kemerdekaan. Salah satu inspirator perlawanan itu adalah Maulana Malik Israel, selanjutnya Sultan Ageng Tirtayasa. Inpirasi tersebut masuk dalam beberapa bentuk antara lain melalui keturunan yang tersebar di hampir seluruh tanah banten. Salah satu keturunannya adalah Syekh Jamaludin yang dimakamkan di dekat Pelabuhan Merak.
Sekilas makam Syekh Jamaluddin tersebut tampak seperti gazebo diwarung makan atau restaurant-restauran tradisional. Pondok yang baru dibangun itu merupakan tempat istirahat para peziarah. “ seangaja kami bangun agar peziarah bisa lebh menikmati suasana makam. Ini merupakan wujud keinginann kami menjadiikan Syekh Djamaluddin menjadi taman wiasata ziarah” ujar Sudrajat yang mengaku sebagai keturunan ke 16 Syekh Djamaluddin. Selain pondok rencananya Yayasan Syekh Djamaluddin akan memabngun lapangan parker kios cenderamata di area tersebut. Sealain itu beberapa buku yang mengisahkan Syekh Djamaludin juga akan dibuat. “ Syekh Djamaluddin ini adalah tokoh Islam dijaman Portugis Beliau Cucu dari Syekh Maulana Malik Isroil, yang menurunkan para Wali di Pulau Jawa. Dulu tempat ini adalah pesantren dan santrinya tak hanya di Banten, tetapi dari mancanegara seperti Singapura samapi Afrika. Hal itu saya buktikan ketika kami berjiarah ke makam salah satu tokoh Islam di Singapura.

Nasi Bakar Sumsum





Kuliner yang satu ini bisa dibilang salah satu yang khas banget di Banten, selain sate bandeng, pecak bandeng, atau rabeg. Nah, dari sederet jenis kuliner khas Banten itu, yang paling aku suka ya nasi bakar sumsum. Soalnya aku kirang suka ikan, dan kurang suka juga sama daging kambing yang jadi bahan utama rabeg.
Nasi bakar sumsum ini dibuat dari nasi, dibumbui dan diberi sumsum sapi, kemudian dibungkus daun pisang dan dibakar di atas bara api. Rasanya gurih, dan sum-sumnya lumer di lidah saat disantap. Nyam! Tetapi sekarang ini, pilihan isi nasi bakarnya tidak melulu sumsum. Ada ati ampela, ati sapi, ada juga teri medan. Semuanya enak!
Meskipun ada banyak penjual nasi sumsum bakar di sekitaran Serang & Cilegon, tetapi yang paling legendaris adalah nasi sumsum Mang Puri yang ada di Pasar Lama Serang. Warung tenda nasi sumsum Mang Puri ini buka setiap hari mulai jam 5 sore. Harga per porsinya berkisar antara Rp13.000 sd. Rp15.000.

Pantai Karang Bolong





Pantai Karang Bolong berlokasi sekitar 40 KM dari kota Serang, Banten, dekat dengan Pantai Anyer. Pantai Karang Bolong adalah pantai yang sangat unik. Sesuai dengan namanya, Pantai Karang Bolong adalah pantai yang berada di dalam sebuah karang yang bolong karena hempasan ombak. Anda tidak dapat berenang di Pantai Karang Bolong karena banyak karang di lokasi ini sehingga dapat membahayakan anda. Menurut saya Pantai Karang Bolong adalah salah satu pantai yang paling unik di Banten.
Tag : ,

- Copyright © Wisata Cilegon Banten - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -